hambatan jenis



HAMBATAN JENIS KAWAT

ABSTRAK
Percobaan tentang hambatan jenis kawat bertujuan untuk menentukan hambatan jenis kawat. Metode yang kami gunakan pertama kali adalah menghubungkan kawat nikelin  dan untuk menentukan panjang kawat kami menggeser salah satu kutub voltmeter dengan jarak tertentu kemudian kami memperoleh data dengan jarak sepuluh data dan mencatat skala pada voltmeter pada setiap jarak dan dengan cara yang sama kami mengganti kawat nikelin dengan diameter yang berbeda dan dengan cara yang sama pula kami mengganti kawat nikelin dengan kawat tembaga dengan diameter yang berbeda sehingga kami memperoleh data sebanyak empat puluh. Dalam percobaan hasilnya tidak sesuai dengan teoritis karena disebabkan oleh kurang teliti dalam membaca skala alat dan kurang rata dalam menghilangkan lapisan tembaga.baterai sebagai sumber tegangan diantara amperemeter dan tahanan geser kemudian menghubungkan tahanan geser ke kiri kawat dan amperemeter kekanan kawat kemudian menghubungkan voltmeter kekedua ujung


I.     LATAR BELAKANG
Adanya hambatan di sebuah kawat yang berarus dapat diselidiki dengan percobaan  hambatan jenis kawat. Arus yang dihasilkan oleh baterai dialirkan pada kawat penghantar, besarnya  arus dapat dibaca pada amperemeter, kuat arus dapat diatur dengan tahanan geser dan pada  besarnya tegangan dapat dibaca menggunakan voltmeter.          
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan hambatan jenis kawat. Rumusan masalah dari praktikum ini adalah “Bagaimana cara mengukur hambatan jenis kawat dengan berbagai bahan pada panjang dan diameter yang berbeda ? . Dari rumusan masalah itu, rancangan penyalesaian masalah kami adalah untuk menentukan hambatan jenis kawat di dapat dari hambatan kawat dikalikan dengan luas permukaan kawat kemudian dibagi dengan panjang kawat. Dimana hambatan kawat itu di peroleh dari tegangan dibagi kuat arus.




II.                DASAR TEORI
Jika semakin panjang sebuah kawat penghantar, maka makin besar hambatannya, hal ini juga bergatung pada jenis kawat atau bahan kawat. Hambatan jenis dan panjang kawat berbanding lurus, sedangkan berbanding terbalik dengan luas penampang maka secara  matematis dapat ditukiskan:    
R=ρ
 
                              
                                                                        
Dimana: R =Hambatan kawat  (Ω)
              ρ = Hambatan jenis   (Ωm)
               =Panjang kawat       (m)
             A = Luas penmapang (m²)
Nilai hambatan suatu penghantar tidak bergantung pada beda potensial. Beda potensial hanya dapat mengubah kuat arus yang melalui penghantar. Jika penghantar yang dilalui kuat arus panjang maka arus tersebut akan berkurang. Hal itu disebabkan oleh diperlikan energi yang besar untuk mengalirkan arus listrik tersebut, dalam keadaan ini tegangan listrik turun.
    Tabel Hambatan Jenis Bahan Pada Suhu 20oC.
Bahan
Hambatan Jenis (Ωm)
Konduktor

Perak
1,59 x 10-8
Tembaga
2,68 x 10-8
Emas
2,44 x 10-8
Aluminium
2,64 x 10-8
Besi
9,71 x 10-8
Semi Konduktor

Karbon
(3-60) x 10-5
Germanium
(1-500) x 10-5
Isolator

Kaca
109 - 1012
Karet padat
1013- 1015

 III. METODE PERCOBAAN
1.        Alat dan Bahan:
a.       Kawat Nikelin
b.      Kawat Tembaga
c.       Avometer
d.      Tahanan Geser
e.       Baterai
f.       Micrometer Sekrup
g.      Penjepit Buaya
2.    Rancangan Percobaan:


                                               
                             S
              RTG   
Gambar: Rangkaian percobaan  hambatan jenis kawat
Dengan: V   = Voltmeter
             A   =Amperemeter
RTG =Tahanan Geser  
            S     =Saklar
            B-C=Panjang Kawat

3.Variabel Percobaan

Variabel Manipulasi :Panjang kawat
Definisi : Kawat yang dipakai      menggunakan panjang yang berbeda – beda.

Vaiabel Kontrol  :jenis kawat, diameter kawat, kuat arus 
Definisi : kawat yang digunakan pada percobaan menggunakan diameter dan jenis kawat yang sama dan menggunakan kuat arus yang sama.

Variabel Respon : Beda potensial
Definisi : Penunjukan skala pada voltmeter pada panjang kawat tertentu.

4.         Langkah Kerja
Merangkai alat pada gambar, menentukan kuat arus tertentu dan kemudian mengamati penunjukan arus dan tegangan untuk kawat dengan panjang tertentu  (L tertentu; L = Jarak B-C). Kemudian menggeser C, sehingga memperoleh jarak yang berbeda dengan jumlah data sebanyak 10 data untuk Nikelin yang berdiameter kecil. Kemudian mengganti kawat Nikelin yang berdiameter berbeda, dengan perlakuan yang sama diperoleh 10 data untuk Nikelin (kawat) yang diameternya berbeda. Dengan langkah-langkah yang sama kami mengganti kawat Nikelin dengan kawat tembaga.

IV. Data dan Analisis
Jenis Kawat
Nomor
Percobaan
Panjang Kawat
(l ± 1) mm
Nikelin
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
  50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
  50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
                                                                       

Diameter Kawat
(d ± 0,01) mm
Volt (V)
(mV)
I (Ampere)
mA
0,19
  161,6
  313,1
  492,0
  651,0
  822,0
  988,0
1175,0
1325,0
1492,0
1661,0
75
0,27
  72,0
147,5
222,1
292,0
369,2
445,0
519,0
594,0
667,0
742,0
75

Tabel data pada hambatan jenis kawat Nikelin

Jenis Kawat
Nomor
Percobaan
Panjang Kawat
(l ± 1) mm
Tembaga
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
  50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
  50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
Diameter Kawat
(d ± 0,01) mm
Volt (V)
(mV)
I (Ampere)
mA



0,40
0,6
1,3
1,9
2,6
3,3
4,0
4,7
5,4
6,2
6,9



84






1,60

0,2
0,5
0,7
0,9
1,2
1,5
1,7
2,0
2,3
3,5






84
Tabel data hambatan jenis kawat tembaga
Jenis
Kawat
Hambatan Jenis / r
(W mm)
Jenis
Kawat
Hambatan Jenis / r
(W mm)
Nikelin I
d = (0,19 ± 0,01) mm
1,20 x 10-3
1,16 x 10-3
1,22 x 10-3
1,21 x 10-3
1,22 x 10-3
1,22 x 10-3
1,23 x 10-3
1,23 x 10-3
1,23 x 10-3
1,24 x 10-3
Nikelin II
d = (0,27 ± 0,01) mm
1,09 x 10-3
1,12 x 10-3
1,12 x 10-3
1,10 x 10-3
1,12 x 10-3
1,12 x 10-3
1,12 x 10-3
1,12 x 10-3
1,12 x 10-3
1,12 x 10-3
Diperoleh nilai hambatan jenis data pada masing-masing jenis kawat dan diameter tertentu sebagai berikut:


Jenis
Kawat
Hambatan Jenis / r
(W mm)
Jenis
Kawat
Hambatan Jenis / r
(W mm)
Tembaga I
d = (0,40 ± 0,01) mm
17.9 x 10-6
19.4 x 10-6
18.9 x 10-6
19.4 x 10-6
19.7 x 10-6
19.9 x 10-6
20.0 x 10-6
20.1 x 10-6
20.5 x 10-6
20.6 x 10-6

Tembaga II
d = (1,60 ± 0,01) mm
9,5 x 10-5
11,9 x 10-5
11,2 x 10-5
10,7 x 10-5
11,5 x 10-5
11,9 x 10-5
11,6 x 10-5
11,9 x 10-5
12,2 x 10-5
11,9 x 10-5

Analisis Data
Dari data yang kami peroleh pada percobaan hambatan jenis kawat dengan menggunakan persamaan yang diperoleh dari hubungan antara tahanan kawat dengan penampang hambatan jenis yaitu:
V   = I . R
= I .
r    =
dimana :  r  = Hambatan jenis (ohm m)
                V = Beda potensial (Volt)
                I   = Kuat arus (Ampere)
                A = Luas penampang (m2)
                = Panjang kawat (m)

Dari data tersebut kami memperoleh nilai hambatan jenis kawat nikelin untuk diameter (0,19 ± 0,01) mm sebesar (1,216 ± 1,640) W mm  untuk kawat nikelin yang berdiameter (0,27 + 0,01) mm sebesar (1,115 ± 0,840) W mm.
Sedangkan pada kawat tembaga yang berdiameter (0,40 ± 0,01) mm sebesar (1,910 ± 0,075) x 10-5 W mm, untuk tembaga yang berdiameter (1,60 ± 0,01) mm sebesar (11,430 ± 0,609) W mm x 10-5







      






V.        Diskusi
Berdasarkan data yang kami peroleh, terjadi perbedaan dengan teoritis yang ada. Hal itu disebabkan karena kami memperoleh nilai hambatan jenis untuk diameter (0,19 ± 0,01) mm kawat nikelin sebesar (1,216 ± 1,640) x 10-5 W mm dengan taraf ketelitian 98,66%. Untuk diameter (0,27 ± 0,01) mm sebesar 1,115 ± 0,840) x 10-5 W mm dengan taraf ketelitian 99,25%, sedangkan untuk kawat tembaga yang berdiameter (0,40 ± 0,01) mm sebesar (1,910 ± 0,075) x 10-5 W mm dengan taraf ketelitian 96,7% dan untuk tembaga yang berdiameter (1,60 ± 0,01) mm hambatan jenisnya mempunyai taraf ketelitian sebesar 94,7%. Hal ini tidak sesuai dengan teoritis yang ada karena disebabkan kurang bersihnya dalam menghilangkan lapisan tembaga. Selain itu tidak lurus saat memasang kawat.
VI.       Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil percobaan hambatan jenis kawat yang kami lakukan dapat diambil kesimpulan bahwa nilai hambatan dari suatu kawat dengan jenis dan diameter yang berbeda, maka nilai hambatannya berbeda. Semakin panjang kawat lintasan semakin besar hambatannya. Semakin besar diameternya, maka semakin kecil hambatannya. Dimana hambatan jenis kawat berbanding lurus dengan panjang kawat dan hambatan kawat, dan berbanding terbalik dengan luas penampang suatu kawat.
 VII.  Daftar Pustaka
-Tim Fisika Dasar II, 2010/2011. Panduan Fisika Dasar II. Surabaya: Unipress Unesa.
-Zemansky, Sears-1986, Fisika Untuk Universitas 2 Listrik Magnet. Bandung: Bina Cipta.

blog juga dapat menghasilkan uang






Comments