RESISTOR

resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika. Sebagaimana fungsi resistor yang sesuai namanya bersifat resistif dan termasuk salah satu komponen elektronika dalam kategori komponen pasif. Satuan atau nilai resistansi suatu resistor di sebut Ohm dan dilambangkan dengan simbol Omega (Ω). Sesuai hukum Ohm bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Selain nilai resistansinya (Ohm) resistor juga memiliki nilai yang lain seperti nilai toleransi dan kapasitas daya yang mampu dilewatkannya. Semua nilai yang berkaitan dengan resistor tersebut penting untuk diketahui dalam perancangan suatu rangkaian elektronika oleh karena itu pabrikan resistor selalu mencantumkan dalam kemasan resistor tersebut.

Simbol Resistor

Berikut adalah simbol resistor dalam bentuk gambar yang sering digunakan dalam suatu desain rangkaian elektronika.
gambar simbol resistor

Resistor dalam suatu teori dan penulisan formula yang berhubungan dengan resistor disimbolkan dengan huruf “R”. Kemudian pada desain skema elektronika resistor tetap disimbolkan dengan huruf “R”, resistor variabel disimbolkan dengan huruf “VR” dan untuk resistorjenis potensiometer ada yang disimbolkan dengan huruf “VR” dan “POT”


FUNGSI DAN JENIS-JENIS RESISTOR

resistor adalah komponen dasar elektronika yang selalu digunakan dalam setiap rangakaian elektronika karena bisa mengatur atau untunk membatasi jumlah aliran arus yang mengalir dalam suatu rangkaian.dengan resistor arus lisrik dapat di distribusikan sesuai  dengan kebutuhan . sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari karbon .
fungsi resistor dapat digambarkan sebagai sekeping papan yang digunakan untuk menahan aliran air yang deras di selokan/ parit kecil.dengan menngunakan papan ini air bisa terhambat aliranya . semakin besar papan yang digunakan maka aliran air yang didapatkan sedikit. begitu juga pada listrik semakin besar resistor/tahanan semakin kecil arus dan tegangan  yang diperoleh.

adapun fungsi resistor sebagai berikut
  1. menahan arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan dalam rangkaian yang digunakan.
  2. menurunkan tegangan agar sesuai dengan kebutuhan dalam rangkaian yang digunakan.
  3. membagi tegangan
  4. bekerja sama dengan transistor dan kondesator dalam suatu rangkaian untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan rendah

resistor tetap (reistor fixed)

  yaitu resistor yang memiliki nilai yang tetap/konstan (nilainya tidak berubah) ,biasanya terbuat dari nikelin dan karbon.fungsi resistor ini sebagai pembagi tegangan, membatasi arus yang mengalir dalam rangkaian ,serta dapat memperbesar dan memperkecil tegangan.berikut gambar resistornya

jenis jenis resistor tetap

A. Resistor Komposisi Karbon (Carbon Composition Resistor)

Jenis Resistor komposisi  karbon dibuat dari campuran karbon atau  grafit dengan bahan isolasi yang berfungsi untuk membungkusnya. Jenis Resistor komposisi karbon merupakan resistor jenis rendah yang memiliki induktansi yang rendah sehingga sangat ideal dipergunakan dalam frekuensi tinggi tetapi umumnya resistor jenis ini cukup menganggu karena menimbulkan noise dan kurang stabil ketika panas. Jenis Resistor komposisi karbon merupakan jenis resistor yang tergolong murah dipasaran dan umumnya dipergunakan dalam suatu rangkaian listrik.  



Resistor komposisi  umumnya diberi awalan "CR" pada penulisannya, contoh CR10kΩ dan tersedia dalam kemasan E6 ( ± 20% toleransi), E12 ( ± 10% toleransi) dan E24 ( ± 5% toleransi) dengan daya 0.125 atau 1/4Watt sampai 5 Watt. Karena memiliki nilai toleransi yang cukup besar sehingga kurang presisi (akurat) dalam penggunaanya.

B.  Resistor Film
Jenis Resistor film dibedakan berdasarkan bahan pembuatannya yaitu resistor film metal, resistor film karbon, resistor film oxide. Jenis resistor film umumnya dibuat dengan memasukkan logam murni, seperti nikel atau sebuah film oxide seperti tin-oxide yang dimasukkan kedalam keramik batang.
  • Resistor Film Karbon
Jenis Resistor Jenis Carbon Film ini terdiri dari filem tipis karbon yang diendapkan atau dibungkus isolator yang dipotong berbentuk spiral. Nilai resistansinya tergantung pada proporsi antara karbon dan isolator. Pada prinsipnya semakin besar campuran bahan karbonnya yang terdapat pada resistor maka semakin kecil  nilai resistansi yang didapatkan.

Nilai resistansi resistor film karbon yang umumnya terdapat di pasaran berkisar diantara 1Ω hingga 10MΩ dengan nilai daya berkisar 1/6W sampai 5W. Karena rendahnya kepekaan terhadap suhu, Carbon Film Resistor dapat bekerja dengan baik di suhu yang berkisar antara -55°C hingga 155°C.

  • Resistor Film Metal
Jenis Resistor jenis film metal memiliki kestabilan suhu yang lebih baik dibanding film karbon, tidak mudah noise serta memiliki frekuensi yang lebih baik atau diaplikasikan dalam frekuensi radio. Metal Film Resistor adalah jenis Resistor yang dilapisi dengan Film logam yang tipis ke Subtrat Keramik dan dipotong berbentuk spiral. Nilai Resistansinya dipengaruhi oleh panjang, lebar  dan ketebalan spiral logam.

Resistor film oxide merupakan yang terbaik dalam mengalirkan arus gelombang dengan suhu yang lebih tinggi dibanding resistor fim metal.




Metal Film Resistor umumnya ditulis dengan awalan "MFR" contohnya MFR100kΩ dan "CF" untuk resistor film karbon. Metal film resistors tersedia dalam beberapa tipe kemasan seperti E24 (±5% dan ±2% toleransi), E96 (±1% toleransi) and E192 (±0.5%, ±0.25% & ±0.1% toleransi) dengan daya  0.05 (1/20th) Watt sampai 1/2 Watt.

C. Resistor Kawat (Wirewound Resistor)


Satu lagi tipe jenis resistor tetap yaitu resistor kawat, resistor ini dibuat dengan cara melilitkan kawat kedalam keramik lalu membungkusnya dengan bahan isolator. Bentuk fisik dari resistor ini cukup bervariasi dan memiliki ukuran yang relatif besar. Karena jenis resistor kawat umumnya memiliki besaran resistansi yang tergolong tinggi dan tahan terhadap temperatur tinggi, resistor ini hanya digunakan pada rangkaian power.

 Resistor kawat umumnya ditulis dengan awalan "WH" atau "W" contohnya (WH10Ω) dan tersedia dalam kemasan WH aluminium  (±1%, ±2%, ±5% & ±10% toleransi) atau W yang ditutupi enamel (seperti kaca) memiliki  (±1%, ±2% & ±5% toleransi) dengan daya dari 1W to 300W atau lebih.

2. Jenis Resistor Variabel

Jenis Resistor variabel atau disebut resistor tidak tetap merupakan jenis resistor yang nilai resistansinya tau tahananya dapat berubah dan diatur sesuai denganyang diinginan. Pada dasarnya Variable Resistor terbagi menjadi Potensiometer, Rheostat dan Trimpot.


A. Potensiometer

 Potensiometer merupakan jenis variable resistor yang paling sering digunakan. Potensiometer merupakan jenis Variable Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah dengan cara memutar porosnya melalui sebuah Tuas yang terdapat pada Potensiometer. Nilai Resistansi Potensiometer biasanya tertulis di badan Potensiometer dalam bentuk kode angka.

Pada umumnya, perubahan resistansi pada potensiometer terbagi menjadi 2, yakni linier dan logaritmik. Yang dimaksud dengan perubahan secara linier adalah perubahan nilai resistansinya berbanding lurus dengan arah putaran pengaturnya. Sedangkan, yang dimaksud dengan perubahan secara logaritmik adalah perubahan nilai resistansinya yang didasarkan pada perhitungan logaritmik.

Untuk membedakan potensiometer linier dan logaritmik cukup melihat kode huruf yang mana huruf A menandakan potensiometer linier sedangkan huruf B menandakan potensiometer logaritmik.

B. Rheostat

Rheostat merupakan jenis jenis Variable Resistor yang dapat beroperasi pada Tegangan dan Arus yang tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat resistif dan pengaturan Nilai Resistansi dilakukan dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas Toroid.

C. Preset Resistor (Trimpot)




 Preset Resistor atau sering juga disebut dengan Trimpot (Trimmer Potensiometer) adalah jenis Variable Resistor yang berfungsi seperti Potensiometer tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dan tidak memiliki Tuas. Untuk mengatur nilai resistansinya, dibutuhkan alat bantu seperti Obeng kecil untuk dapat memutar porosnya.

Sifat dan fisik trimpot sebenarnya sama dengan potensiometer yag membedakan ukuran trimpot jauh lebih kecil. Perubahan nilai resistansinya juga dibagi menjadi 2, yakni linier dan logaritmik yang mana huruf A trimpot linier dan huruf B trimpot logaritmik.

C. Thermistor (Thermal Resistor)

Thermistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dapat berubah karena dipengaruhi oleh suhu (Temperature). Thermistor merupakan Singkatan dari “Thermal Resistor”. Terdapat dua jenis Thermistor yaitu Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient).

Bentuk dan Simbol Thermistor :


D. LDR (Light Dependent Resistor)

LDR atau Light Dependent Resistor adalah jenis Resistor yang nilai Resistansinya dapat berubah karena dipengaruhi oleh intensitas Cahaya yang diterimanya.

Bentuk dan Simbol jenis LDR :



KAPASITAS DAYA RESISTOR

Kapasitas daya pada resistor merupakan nilai daya maksimum yang mampu dilewatkan oleh resistor tersebut. Nilai kapasitas daya resistor ini dapat dikenali dari ukuran fisik resistor dan tulisan kapasitas daya dalamsatuan Watt untuk resistor dengan kemasan fisik besar. Menentukan kapasitas daya resistor ini penting dilakukan untuk menghindari resistor rusak karena terjadi kelebihan daya yang mengalir sehingga resistor terbakar dan sebagai bentuk efisiensi biaya dan tempat dalam pembuatan rangkaian elektronika

Nilai Toleransi Resistor

Toleransi resistor merupakan perubahan nilai resistansi dari nilai yang tercantum pada badan resistor yang masih diperbolehkan dan dinyatakan resistor dalam kondisi baik. Toleransi resistor merupakan salah satu perubahan karakteristik resistor yang terjadi akibat operasional resistor tersebut. Nilai torleransi resistor ini ada beberapa macam yaitu resistor dengan toleransi kerusakan 1% (resistor 1%), resistor dengan toleransi kesalahan 2% (resistor2%), resistor dengan toleransi kesalahan 5% (resistor 5%) dan resistor dengan toleransi 10% (resistor 10%).
Nilai toleransi resistor ini selalu dicantumkan di kemasan resistor dengan kode warna maupun kode huruf. Sebagai contoh resistor dengan toleransi 5% maka dituliskan dengan kode warna pada cincin ke 4 warna emas atau dengan kode huruf J pada resistor dengan fisik kemasan besar. Resistor yang banyak dijual dipasaran pada umumnya resistor 5% dan resistor 1%.

Jenis-Jenis Resistor

Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat resistor dibedakan menjadi resistor kawat, resistor arang dan resistor oksida logam atau resistor metal film.

  • Resistor Kawat (Wirewound Resistor)


Resistor kawat atau wirewound resistor merupakan resistor yang dibuat dengan bahat kawat yang dililitkan. Sehingga nilai resistansiresistor ditentukan dari panjangnya kawat yang dililitkan. Resistor jenis ini pada umumnya dibuat dengan kapasitas daya yang besar.

berikut gambar resistor wirewound






  • Resistor Arang (Carbon Resistor)
Resistor arang atau resistor karbon merupakan resistor yang dibuat dengan bahan utama batang arang atau karbon. Resistor karbon ini merupakan resistor yang banyak digunakan dan banyak diperjual belikan. Dipasaran resistor jenis ini dapat kita jumpai dengan kapasitas daya 1/16 Watt, 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt, 2 Watt dan 3 Watt.

  • Resistor Oksida Logam (Metal Film Resistor)
Resistor oksida logam atau lebih dikenal dengan nama resistor metal film merupakan resistor yang dibuah dengan bahan utama oksida logam yang memiliki karakteristik lebih baik. Resistor metal film ini dapat ditemui dengan nilai tolerasni 1% dan 2%. Bentuk fisik resistor metal film ini mirip denganresistor kabon hanya beda warna dan jumlah cicin warna yang digunakan dalam penilaian resistor tersebut. Sama seperti resistorkarbon, resistor metal film ini juga diproduksi dalam beberapa kapasitas daya yaitu 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt. Resistor metal film ini banyak digunakan untuk keperluan pengukuran, perangkat industri dan perangkat militer.
Kemudian berdasarkan nilai resistansinya resistor dibedakan menjadi 2 jenis yaitu resistor tetap (Fixed Resistor) dan resistor tidak tetap (Variable Resistor)

Resistor Tetap(Fixed Resistor)

Resistor tetap merupakan resistor yang nilai resistansinya tidap dapat diubah atau tetap. Resistor jenis ini biasa digunakan dalam rangkaian elektronika sebagai pembatas arus dalam suatu rangkaian elektronika. Resistor tetap dapat kita temui dalam beberpa jenis, seperti :
  • Metal Film Resistor
  • Metal Oxide Resistor
  • Carbon Film Resistor
  • Ceramic Encased Wirewound
  • Economy Wirewound
  • Zero Ohm Jumper Wire
  • S I P Resistor Network

Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)

Resistor tidak tetap atau variable resistor terdiridari 2 tipe yaitu :
  • Pontensiometer, tipe variable resistor yang dapat diatur nilai resistansinya secara langsung karena telah dilengkapi dengan tuas kontrol. Potensiometer terdiri dari 2 jenis yaitu Potensiometer Linier dan Potensiometer Logaritmis
  • Trimer Potensiometer, yaitu tipe variable resistor yang membutuhkan alat bantu (obeng) dalam mengatur nilai resistansinya. Pada umumnya resistor jenis ini disebut dengan istilah “Trimer Potensiometer atau VR”
  • Thermistor, yaitu tipe resistor variable yangnilairesistansinya akan berubah mengikuti suhu disekitar resistor. Thermistor terdiri dari 2 jenis yaitu NTC dan PTC. Untuk lebih detilnya thermistor akan dibahas dalam artikel yang lain.
  • LDR (Light Depending Resistor), yaitu tipe resistor variabel yang nilai resistansinya akan berubah mengikuti cahaya yang diterima oleh LDR tersebut.
Jenis-jenis resistor tetap dan variable diatas akan dibahas lebih detil dalam artikel yang lain.

Menghitung Nilai Resistor

Nilai resistor dapat diketahui dengan kode warna dan kode huruf pada resistor. Resistor dengan nilai resistansi ditentukan dengan kode warna dapat ditemukan pada resistor tetap dengan kapasitas daya rendah, sedangkan nilai resistor yang ditentukan dengan kode huruf dapat ditemui pada resistor tetap daaya besar dan resistor variable.

Kode Warna Resistor

Cicin warna yang terdapat pada resistor terdiri dari 4 ring 5 dan 6 ring warna. Dari cicin warna yang terdapat dari suatu resistor tersebut memiliki arti dan nilai dimana nilai resistansi resistor dengan kode warna yaitu :


  1. Resistor Dengan 4 Cincin Kode Warna

Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 3 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warnake 4 menunjukan nilai toleransi resistor.
  1. Resistor Dengan 5 Cincin Kode Warna

Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka, dan cincin kode warna ke 4 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warna ke 5 menunjukan nilai toleransi resistor.
  1. Resistor Dengan 6 Cincin Warna

Resistor dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama dengan resistor dengan 5 cincin warna dalam menentukan nilai resistansinya. Cincin ke 6 menentukan coefisien temperatur yaitu temperatur maksimum yang diijinkan untuk resistor tersebut.

Kode Huruf Resistor

Resistor dengan kode huruf dapat kita baca nilai resistansinya dengan mudah karenanilia resistansi dituliskan secara langsung. Pad umumnya resistor yang dituliskan dengan kode huruf memiliki urutan penulisan kapasitas daya, nilai resistansi dan toleransi resistor. Kode huruf digunakan untuk penulisan nilai resistansi dan toleransi resistor.
Kode Huruf Untuk Nilai Resistansi :
  • R, berarti x1 (Ohm)
  • K, berarti x1000 (KOhm)
  • M, berarti x 1000000 (MOhm)
Kode Huruf Untuk Nilai Toleransi :
  • F, untuk toleransi 1%
  • G, untuk toleransi 2%
  • J, untuk toleransi 5%
  • K, untuk toleransi 10%
  • M, untuk toleransi 20%
Dalam menentukan suatu resistor dalam suatu rangkaian elektronika yang harus diingat selain menentukan nilai resistansinya adalah menentukankan kapasitas daya dan toleransinya. Hal ini berkaitan dengan harga jual resistor dipasaran dan luas area yang dibutuhkan dalam meletakan resistor pada rangkaian elektronika


menentukan perhitungan RESISTOR

Series Kombinasi
Pertimbangkan Gmbar.3.3 di mana arus yang sama mengalir melalui dua resistensi R1 dan R2 secara seri.


Fig. 3-3 Dua resistor dalam hubungan in seri
Biarkan V1 dan V2 menjadi tegangan dikembangkan seperti yang ditunjukkan dan V dengan tegangan total
Yaitu V = V1 + V2
Sekarang dari Hukum Ohm
IR1 = V1 dan V2 = IR2
: V1 + v2 = V I (R1 + R2)
:  

Total resistensi dari kombinasi
Dengan demikian total perlawanan dari dua resistensi di seri sama dengan jumlahnya dan aturan ini dapat ditunjukkan untuk menerapkan yang sama untuk sejumlah resistensi secara seri, yaitu:
           R = R1 + R2 + R3 + .....
 CONTOH:
Sebuah rangkaian biassing terdiri dari dua resistor terhubung di suplai 9 V seperti ditunjukkan pada Gambar. 3 4. Apa tegangan pada titik A relatif terhadap garis negatif?
Resistance R Total = R1 + R2 = 9000 ohm
Dengan Hukum ohm  



: V2 = IR2 + 0,001 x 1000 = 1 volt
Gambar 3-4 pembagian tegangan
Dua Nilai yang mungkin resistor secara seri
Meskipun relatif mudah untuk menemukan dua nilai yang yang mungkin, ketika dihubungkan secara seri membentuk nilai tertentu yang diperlukan, tabel 3.5 memberikan ini dalam mudah dari sebagai pengingat dari semua pilihan yang bisa dibuat.
Ini mencakup satu dekade lengkap nilai R dan itu adalah hasil yang tepat nilai untuk semua nomor antara 20 dan 100 (dengan pengecualian singgle dari 96) berkisar diperoleh dengan mengalikan atau deviding dengan kelipatan 10. untuk beberapa nilai beberapa pilihan yang ada, misalnya 63 ohm dapat diperoleh dari (51 +12), (47 +16), (43 +20), (39 +24), (36 +27), atau (33 +30).
Hal ini juga perlu diingat bahwa jika kedua R1 dan R2 memiliki toleransi tertentu, maka nilai kombinasi seri, R, akan memiliki toleransi yang sama. Rumus umum di mana t, t1 dan t2 adalah toleransi yang tepat dalam persentase adalah
                                     Rt = R1t1+ R2t2


Oleh karena itu, kombinasitoleransi:

Misalnya, jika 51 dan 12 yang digunakan untuk membuat 63 sepertidi atas: 5% dan 10% masing-masing, maka:
63 t = (51 x 5) + (12 x 10)
            : t = 5.95%

Hubungan Parallel
 Gambar.3.5 menunjukkan dua resistensi R1 dan R2 terhubung secara paralel dengan masing-masing I1 dan I2 saat ini mengalir melalui mereka    .

             Gambar 3-5 Dua resistansidalam hunungan parallel
Biarkan resistansi gabungan menjadi R ohm. Ini adalah kebalikan dari kasus seri dalam votage V adalah sama di kedua resistansi tapi ( I ) arus saat ini terbagi di antara mereka.                                             
Maka I = I1 + I2


            
Dan melalui hukum Ohm’s   
                



  

Hal ini dapat juga ditunjukkan bahwa

  

Hanya untuk dua resistor terhubung secara paralel


Dua Resistor dalam hubungan Paralel pilihanNilai  Perhitungan resistansi yang dihasilkan dalam kasus paralel lebih banyak daripada untuk kurun waktu tertentu. Dua tabel berikut karena itu telah dirancang untuk mempermudah pencarian untuk resistor untuk membuat nilai tertentu yang diperlukan, ke tingkat yang wajar dari accurracy. Tabel 3.6 memberikan semua nilai kombinasi diperoleh ketika R1 dan R2 berada dalam dekade yang sama.
Kisaran yang lebih tinggi atau lebih rendah diperoleh dengan mengalikan atau membagi seluruh tabel dengan kelipatan 10 setiap nilai kombinasi diberikan dalam ± 2,5%, biasanya jauh lebih sedikit. Misalnya, nilai resistansi dari 950 ohm diperlukan. Tabel tersebut menunjukkan tiga kemungkinan kombinasi:
(1)     (1) 13 ohm secara paralel dengan 36 ohm memberi 9.55 ohm, maka 1.3 kΩ dengan 3,6 kΩ memberikan 955 ohm
(2)     Demikian pula 1,8 kΩ secara paralel dengan 2.0 kΩ memberikan 947 ohm.
 (3) Dan 1,1 kΩ secara paralel dengan 6,8 kΩ memberikan 947 ohm.
Dan masing-masing menghasilkan nilai yang diperlukan dalam waktu kurang lebih 0,5%.Untuk meningkatkan pilihan ini resistor yang dapat dipilih (perhatikan bahwa nilai-nilai R1 dan R2 pada Tabel 3.6 adalah dalam dekade yang sama, terlepas dari fakta bahwa dibutuhkan R mungkin dalam ohm, kilohms), tabel kedua, Tabel 3.7 , diberikan untuk R1 an R2 dalam beberapa dekade yang berdekatan, yaitu, jika lebih kecil dari dua baris dalam kisaran x 10x ohm, (di mana  X = 1,10,100 dll.) Maka yang lain adalah dalam kisaran 10x untuk 100x ohm. Hal ini meningkatkan kemungkinan pilihan untuk resistor individu seperti yang ditunjukkan di bawah ini. Rentang yang lebih tinggi atau lebih rendah diperoleh dengan mengalikan atau membagi dengan kelipatan 10 seperti di atas. Sekali lagi, untuk ketahanan 950 ohm diperlukan:
10 ohm secara paralel dengan 180 ohm memberi 9.47 ohm, maka 1 kΩ secara paralel dengan 18 kΩ memberikan 947
Dan sama seperti  1 kΩ secara paralel dengan 20 kΩ memberikan 952
Sehingga dua tabel bersama-sama segera menyarankan lima pasang terpisah dari nilai resistor disukai yang secara paralel membuat nilai ini khusus yang diperlukan dengan akurasi jarak 0,5%. Sama, beberapa pilihan kombinasi akan ditemukan nilai lain dari R.
Tabel tidak mencakup setiap kombinasi yang mungkin; nilai kombinasi juga dapat diperoleh dengan praktek 'menambahkan, "yaitu dengan mengambil resistor nilai dekat dengan apa yang diperlukan dan menyesuaikan ini dengan menambahkan nilai resistor rendah dalam seri atau resistor bernilai tinggi secara paralel misalnya 950 ohm adalah di diperoleh dalam beberapa ohm dengan mengambil nilai terdekat yang lebih rendah lebih disukai dari 910 dan menambahkan 39 dalam seri, atau nilai yang lebih tinggi disukai terdekat dari 1 kW dengan 18 kΩ secara paralel (tetapi perhatikan bahwa kombinasi terakhir ini sudah disarankan dalam Tabel 3.7).
     





Sehingga dua tabel bersama-sama segera menyarankan lima pasang terpisah dari nilai resistor disukai yang secara paralel membuat nilai ini khusus yang diperlukan dengan akurasi jarak 0,5%. Sama, beberapa pilihan kombinasi akan ditemukan nilai lain dari R.
Tabel tidak mencakup setiap kombinasi yang mungkin; nilai kombinasi juga dapat diperoleh dengan praktek 'menambahkan, "yaitu dengan mengambil resistor nilai dekat dengan apa yang diperlukan dan menyesuaikan ini dengan menambahkan nilai resistor rendah dalam seri atau resistor bernilai tinggi secara paralel misalnya 950 ohm adalah di diperoleh dalam beberapa ohm dengan mengambil nilai terdekat yang lebih rendah lebih disukai dari 910 dan menambahkan 39 dalam seri, atau nilai yang lebih tinggi disukai terdekat dari 1 kW dengan 18 kΩ secara paralel (tetapi perhatikan bahwa kombinasi terakhir ini sudah disarankan dalam Tabel 3.7).
Seperti dalam kasus seri, jika kedua R1 dan R2 memiliki toleransi tertentu, maka nilai kombinasi paralel, R, akan memiliki toleransi yang sama. Rumus umum di mana t, t1 dan t2 adalah toleransi yang tepat dalam persentase adalah:
                








Oleh karena itu, toleransi kombinasi:
                

3.2.4 Divisi tegangan dan arus dalam kombinasi 2-Resistor
Series:
(Gambar. 3.3)       tegangan di 


                                tegangan di 

 (Gambar. 3.5)       Arus yang melalui 

                                 Arus yang melalui 

  3.2.5 Perhitungan disipasi daya
Untuk menghindari overheating, peringkat daya resistor untuk transistor dan sirkuit lainnya tidak boleh melebihi. Tabel 3.8 memberikan tegangan maksimum dan arus maksimum melalui, berbagai nilai resistor pilihan untuk empat peringkat daya terpisah.
Semua nilai resistor lainnya dapat ditutup atas dasar bahwa perkalian dari nilai perlawanan dengan kelipatan tegangan atau pembagian nilai yang sesuai dari saat ini oleh beberapa sama, tetapi dari 10.
Contoh:
(1)     Berapa daya  maksimum saat ini yang melaluiresistor 270 kΩ, ¼ watt? Dari tabel, arus maksimum melalui resistor 27 Ω agar tidak melebihi disipasi daya ¼ watt adalah 96 mA, untuk itu arus maksimum melaluiresistor 270 kΩ adalah:
      96 ÷ 10 ÷ 10 = 0,96 mA.
(2)   Berapakah tegangan maksimum dalam kasus di atas:? Dari tabel, tegangan maksimum 27 ohm adalah 2.60
         Tegangan maksimum untuk 270 kΩ adalah         2.60 x 10 x 10 =260V


Resistor
(ohms)
1/8 Watt
1/4 Watt
1/2 Watt
1Watt
V / Volt
I / mA
V / Volt
I / mA
V / Volt
I / mA
V / Volt
I / mA
10
11
12
13
15
16
18
20
22
24
27
30
33
36
39
43
47
51
56
62
68
75
82
91
100
110
120
130
150
160
180
200
220
240
270
300
330
360
390
430
470
510
560
620
680
750
820
910
1000
1.12
1.17
1.22
1.27
1.37
1.41
1.50
1,58
1.66
1.73
1.84
1.94
2.03
2.12
2.21
2.32
2.42
2.52
2.65
2.79
2.92
3.06
3.20
3.37
3.54
3.71
3.87
4.03
4.33
4.47
4.74
5.00
5.24
5.48
5.81
6.12
6.42
6.71
6.98
7.33
7.66
7.98
8.37
8.80
9.22
9.68
10.12
10.67
11.18
112
107
102
98
91
88
83
79
75
72
68
65
62
59
57
54
52
50
47
45
43
41
39
37
35
34
32
31
29
28
26
25
24
23
22
20
19.5
18.6
17.9
17.1
16.3
15.7
14.9
14.2
13.6
12.9
12.4
11.7
11.2
1.58
1.66
1.73
1.80
1.94
2.00
2.12
2.24
2.35
2.45
2.60
2.74
2.87
3.00
3.12
3.28
3.43
3.57
3.74
3.94
4.12
4.33
4.53
4.77
5.00
5.24
5.48
5.70
6.12
6.32
6.71
7.07
7.42
7.75
8.22
8.66
9.08
9.49
9.87
10.37
10.84
11.29
11.83
12.45
13.04
13.69
14.32
15.08
15.81
158
151
144
139
129
125
118
112
107
102
96
91
87
83
80
76
73
70
67
64
61
58
55
52
50
48
46
44
41
40
37
35
34
32
30
29
28
26
25
24
23
22
21
20
19.2
18.3
17.5
16.6
15.8
1.24
2.35
2.45
2.55
2.74
2.83
3.00
3.16
3.32
3.46
3.67
3.87
4.06
4.24
4.42
4.64
4.85
5.05
5.29
5.57
5.83
6.12
6.40
6.75
7.07
7.42
7.75
8.06
8.66
8.94
9.49
10.00
10.49
10.95
11.62
12.25
12.85
13.42
13.96
14.66
15.33
15.97
16.73
17.61
18.44
19.37
20.25
21.33
22.36
224
213
204
196
183
177
167
158
151
144
136
129
123
118
113
108
103
99
94
90
86
82
78
74
71
67
65
62
58
56
53
50
48
46
43
41
39
37
36
34
33
31
30
28
27
26
25
23
22
3.16
3.32
3.46
3.61
3.87
4.00
4.24
4.47
4.69
4.90
5.20
5.48
5.75
6.00
6.25
6.56
6.86
7.14
7.48
7.87
8.25
8.66
9.06
9.54
10.00
10.49
10.95
11.40
12.25
12.65
13.42
14.14
14.83
15.49
16.43
17.32
18.17
18.87
19.75
20.74
12.69
22.58
23.66
24.90
26.08
27.39
28.64
30.17
31.62
316
320
289
277
258
250
236
224
213
204
192
183
174
167
160
153
146
140
134
127
121
115
110
105
100
95
91
88
82
79
75
71
67
65
61
58
55
53
51
48
46
44
42
40
38
37
35
33
32
 Tabel 3.8 Maksimum arus dan tegangan yang diperbolehkan untuk Nilai pilihan resistor.
Perhatikan bahwa nilai-nilai dalam tabel untuk 270 ohm tidak tepat karena 270 kΩ tidak habis dibagi 270 ohm dalam kelipatan 100. Harus daya lebih dari 1 watt berada di bawah pertimbangan, ini hanya dihitung dengan menggandakan nilai tabel untuk ¼ dari nilai daya yang diperlukan. Tabel demikian efektif untuk kekuatan sampai 4 watt.
Contoh:
Berapakah arus maksimum yang diijinkan melalui 330 ohm, 2 watt resistor?
¼ dari 2 watt = ½ watt, jadi ini adalah kolom tabel yang sesuai untuk digunakan.
Arus maksimum untuk 330 ohm (1/2 watt) diberikan sebagai 39 mA, maka nilai 330 ohm (2 watt) = 39 x 2 = 78 mA.
 Contoh
berapakah resistor terkecil (dari aspek daya ratting) yang dapat digunakan pada rangkaian Gambar.3.6?  

Gambar 3-6 pilihan rating daya resistor

                
Tegangan pada 

Tegangan pada 
diketahui, R1 = 15 kΩ = 150 x 100 ohms
Dari tabel, tegangan maksimum untuk ¼ watt = 61.2
                                                                                       ½ watt= 86.6
 Jadi ½ watt resistor adalah yang terkecil digunakan
R2 =33 kΩ = 330 x 100 ohm
Dari tabel, tegangan maksimum untuk ¼ watt = 90.8
                                                              ½ watt = 128.5
                                                       1    watt = 181.7
demikian resistor 1 watt diperlukan.
Alternatifnya:
                Arus 

R1- Dari tabel, tegangan maksimum untuk ¼ watt = 41 mA
                                                                                         ½ watt = 58 mA
R1- Dari tabel, tegangan maksimum untuk ¼ watt = 28 mA
                                                                                         ½ watt = 39 mA
                                                                                          1 watt = 5.5 mA
                Memberikan persyaratan yang sama seperti di atas

 Resistors Non-Linear

Ada dua jenis utama dimana perubahan resistensi terjadi dalam massa bahan homogen, suhu sensitif dan tegangan sensitif. Suhu atau sensitif termal resistor umumnya dikenal sebagai termistor dan sebagian besar memiliki koefisien negatif besar perubahan resistansi dengan suhu, perubahan yang diproduksi oleh menghamburkan tenaga listrik di sekitarnya. Koefisien positif juga tersedia.
Hubungan khas antara tegangan yang diberikan dan arus yang mengalir dalam dipanaskan secara langsung (koefisien negatif).
Termistor diberikan dalam Gambr.3.7. Sebagai V meningkat dari nol, kelurusan caracteristic menunjukkan bahwa hukum ohm sedang dipatuhi sampai nilai ditandai sebagai Vmax tercapai. Hal ini karena panas sedang hilang secepat itu sedang dihasilkan dalam materi, suhu yang karenanya tidak naik. Di Vmax coditions berubah secara radikal karena panas yang dihasilkan cukup besar yang tidak semua hilang dan suhu matherial naik dengan penurunan konsekuen dalam resiatance,
Yaitu karakteristik resistensi tambahan negatif diperoleh. Kedua kurva menunjukkan bahwa suhu ambien turun, Vmax meningkat karena panas yang hilang dari materi yang lebih besar.   


   


            Gambar. 3-7 Hubungan arus / tegangan untuk  Thermistor
Umumnya untuk termistor, resistance pada temperature  toperkiraan suhunya dengan rumus
                 R = AeB/t ohms
 Dimana A dan B adalah konstanta untuk jenis termistortertentu.
 Dari uraian di atas jelas bahwa termistor tidak akan bertindak sampai Vmax tercapai dan diadakan, meskipun untuk waktu yang sangat singkat. Hubungan perkiraan yang Vmax dapat diperkirakan
         

Dimana Ro adalah "tanpa arus 'resistor saat ini pada suhu di bawah pertimbangan
K adalah konstan untuk setiap jenis tertentu dari termistor
Oleh Gambar.3.7 untuk menggambarkan, tipe K = 20.
Termistor sering digunakan untuk penekanan lonjakan, misalnya secara seri dengan pemanas katup, lampu proyektor dan juga untuk pengukuran temperatur elektronik.
Tegangan resistor sensitif, biasanya berbentuk silikon karbida, resistor diterapkan saat tegangayang jatuh pada resistor itu meningkat. Hubungan arus / tegangan adalah dalam bentuk
                I = KV where K and n are constants for the particular unit.
Ketika I diberikan dalam mA, K biasanya memiliki nilai maximum  dari2-3 sedangkan n terletak di antara 2 dand 6. tindakan ini tidak berbeda dengan tembaga oksida atau silenium penyearah kecuali yang bahwa terakhir
  

                Gambar. 3-8 Hubungan arus / tegangan untukResistor Sensitive -Tegangan
 Mampu nilai yang lebih tinggi dari n. Penggunaannya adalah sebagai pembatas gelombang, stabilisator tegangan, memadamkan percikan, pembatas kenyaringan di telinga ponsel dll karakteristik khas diberikan di gambar.3.8.
Besar kemampuan perubahan resistensi dapat dinilai dari fakta bahwa dalam kasus ini, resistance di 0,2 V adalah sekitar 80.000 ohm, Sedangkan pada 2,0 V itu jatuh ke sekitar 80 ohm.

Refferensi:
Bernad Babani (publishing)LTD Thegrampians, Stepherds Brush Road
London W6 7NF England


Comments